Bagi setiap umat muslim yang diterima amal ibadah dalam bulan puasa maka akan mendapatkan magfhirah dari Allah SWT. Orang tersebut layak untuk merayakan hari raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan, karena telah dapat mengalahkan hawa nafsu selama bulan Ramadhan dan meningkatkan iman serta ketakwaan dalam beribadah.
Hikmah Hari Raya Idul Fitri
Sejak hari raya Idul Fitri jadi salah satu hari raya utama bagi umat Islam, kita disunahkan untuk merayakannya sebagai rasa syukur atas perjuangan kita selama satu bulan di bulan ramadhan atas kemenangan jihad besar dalam mengatasi hawa nafsu duniawi. Walaupun begitu, sebenranya Islam tidak menghendaki perayaan secara simbolik, mewah dan berlebihan. Islam selalu menganjurkan setiap hari raya khususnya Idul fitri dengan tafakur dan introspeksi diri tentang apa yang sudah dilakukan dalam hidup ini.
Namun, perayaan Idul fitri (lebaran) identik dengan mengunjungi sanak saudara satu sama lain. Sebagai tuan rumah, tentu wajib bagi kita untuk menyediakan sajian berupa makanan, aneka kue lebaran dan lain-lain. Sehingga tamu yang datang akan merasa dihargai, dan senang untuk berkunjung ke rumah kita. hal ini akan menimbulkan suasana hangat dan bersahabat dalam suasana hari raya ini.
Merayakan hari Lebaran tidak harus dengan pakaian baru, tapi jadikanlah momen ini sebagai ajang tasyakur, introspeksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Allah Swt. Idul fitri sangat tepat untuk membantu kita dalam mengasah kepekaan sosial kita. Jika saat ini kita sedang dalam kebahagiaan, kita sebaiknya melihat ke sisi lain pada saudara-saudara kita di tempat-tempat lain yang masih banyak menangis menahan lapar dan serba kekurangan. Untuk itu, momen idul fitri tepat untuk saling berbagi dengan memberi atau menyediakan aneka makanan atau cake lebaran dihari raya ini untuk dapat berbahagia bersama-sama.
Hikmah Hari Raya Idul Fitri
Sejak hari raya Idul Fitri jadi salah satu hari raya utama bagi umat Islam, kita disunahkan untuk merayakannya sebagai rasa syukur atas perjuangan kita selama satu bulan di bulan ramadhan atas kemenangan jihad besar dalam mengatasi hawa nafsu duniawi. Walaupun begitu, sebenranya Islam tidak menghendaki perayaan secara simbolik, mewah dan berlebihan. Islam selalu menganjurkan setiap hari raya khususnya Idul fitri dengan tafakur dan introspeksi diri tentang apa yang sudah dilakukan dalam hidup ini.
Namun, perayaan Idul fitri (lebaran) identik dengan mengunjungi sanak saudara satu sama lain. Sebagai tuan rumah, tentu wajib bagi kita untuk menyediakan sajian berupa makanan, aneka kue lebaran dan lain-lain. Sehingga tamu yang datang akan merasa dihargai, dan senang untuk berkunjung ke rumah kita. hal ini akan menimbulkan suasana hangat dan bersahabat dalam suasana hari raya ini.
Merayakan hari Lebaran tidak harus dengan pakaian baru, tapi jadikanlah momen ini sebagai ajang tasyakur, introspeksi diri untuk kembali mendekatkan diri pada Allah Swt. Idul fitri sangat tepat untuk membantu kita dalam mengasah kepekaan sosial kita. Jika saat ini kita sedang dalam kebahagiaan, kita sebaiknya melihat ke sisi lain pada saudara-saudara kita di tempat-tempat lain yang masih banyak menangis menahan lapar dan serba kekurangan. Untuk itu, momen idul fitri tepat untuk saling berbagi dengan memberi atau menyediakan aneka makanan atau cake lebaran dihari raya ini untuk dapat berbahagia bersama-sama.
No comments:
Post a Comment